Investasi Rendah Risiko untuk Pemula

Halo! Sebelumnya saya pernah menulis mengenai kenapa belajar keuangan itu penting, yang intinya, musibah atau sesuatu yang tidak diduga itu bisa muncul kapan saja tanpa diperkirakan, alangkah baiknya jika kita sudah mempersiapakan itu dari sisi finasial.

Bagaimana agar secara finasial kita bisa siap? MENABUNG. Dan cara menabung paling benar adalah menyisihkan tabungan di awal, bukan menabung apa yang tersisa di tabungan (trust me, target tabungan tidak akan terkejar jika hanya menunggu apa yang tersisa).

Selama SMA saya menabung di rekening tabungan biasa. Setelah saya hitung-hitung, bunga tabungannya <1% per tahun, itu masih dipotong pajak, belum lagi biaya administrasi 5.000-15.000 per bulan. Nggak rugi banyak sih, tapi kalo didiemin bertahun-tahun ya kalah dong tabungan sama inflasi (gile yah anak SMA udah mikirin inflasi)

Tabungan Berjangka

Akhirnya saat kuliah saya membuka Tapenas di BNI. Ini mebantu banget untuk menabung. Jadi setiap awal bulan secara otomatis saldo saya akan terpotong masuk ke tabungan Tapenas ini dengan nominal yang telah saya tentukan di awal. Jumlah minimal untuk pembukaan rekening adalah 100 ribu dan setoran per bulan minimal 100 ribu (CMIIW).

Tabungan ini tidak bisa diambil sampai jangka waktu yang ditentukan (kalau tidak salah minimal 1 tahun). Plusnya lagi, ini bunganya 4% per tahun, lumayan lebih besar dibanding tabungan biasa. Selain itu, jika saya punya extra pemasukan (biasanya kalau saya dapat honor freelance), saya bisa transfer berapapun ke tabungan Tapenas saya. Setelah jangka waktu yang ditentukan, uang di  tabungan Tapenas akan otomatis di transfer ke rekening utama.

FYI, yang mepunyai tabungan sejenis ini bukan hanya BNI, banyak bank lain yang mempunyai produk serupa. Info lbih lanjut bisa lihat disini atau di website bank masing-masing.

Deposito

Ketika sudah mulai bekerja, tidak terasa Tapenas saya sudah mencapai jumlah yang lumayan. Saya ingin mencoba membuka Deposito, mengingat suku bunganya lebih besar dibanding Tapenas. Untuk Deposito BNI dengan masa penyimpanan 3 bulan bunganya 5.5% per tahun dengan potongan pajak 20% (update November 2018).

Kenapa tidak dari dulu bukanya deposito? Karena Deposito BNI minimal setoran 10 juta, saat kuliah uangnya tidak sampai segitu. Selain itu, di Deposito tidak bisa autodebit ditambahkan setiap bulan.

Alasan saya memilih Deposito dibanding Tapenas, selain karena bunganya sedikit lebih tinggi, juga karena Deposito lebih flexible jika ingin dicairkan. Jika dalam kondisi urgent, Deposito lebih mudah dicairkan dibanding Tapenas.

Apakah setelah membuka Deposito saya menutup account Tapenas? Tentu tidak, saya butuh menabung yang otomatis autodebit setiap bulan.. hehe.

Obligasi

Seiring dengan bertambahnya informasi mengenai finansial, saya juga semakin tahu bahwa banyak jenis investasi lain yang sebenarnya aman dan return-nya lumayan.

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk memberi imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli. (IDX, 2018)

Atau lebih lengkapnya bisa baca disini.

Singkatnya, obligasi itu kita memberi pinjaman ke suatu badan (bisa pemerintah, swasta, atau perusahaan), nanti sesuai waktu yang ditentukan uang itu akan dikembalikan, nah karena kita udah minjemin uang modal badan tersebut, nanti kita akan diberi imbalan (berapa persen dari jumlah yang kita pinjamkan) yang dibayarkannya bisa sebulan sekali atau sesuai waktu yang ditentukan juga. Imbalannya itu nanti akan terpotong pajak 15%, sedikit lebih kecil dari deposito.

Jenis obligasi ini banyak sekali. Ada obligasi korporasi, sukuk, ORI, Saving Bond Retail, dan lain-lain. Di website kemenkeu banyak penjelasannya. Saya belum bisa menjelaskan lebih detail karena takut salah penyampaiannya. Tapi saya bisa kasih contoh salah satu obligasi yang saya beli, yaitu Saving Bond Retail (SBR)

SBR004 (ada “004” karena sudah yang ke-4)

SBR004 adalah Surat Utang Negara yang dijual kepada individu, tapi tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Berikut detailnya:

  • Tenor: 2 tahun
  • Tanggal penawaran: 20/08/18 – 13/09/18 (iya, hanya bisa dibeli di waktu yang ditentukan, saat masa penawaran)
  • Minimal pemesanan: 1 juta
  • Maksimal pemesanan: 3M
  • Kupon: 8.05% gross/tahun
  • Hasil kupon akan dikirim ke rekening utama setiap tanggal 20 setiap bulan
  • Sistem kupon: akan bertambah seiring kenaikan BI Rate, namun tidak akan lebih kecil dari 8.05%BI Rate: 5.5%Premium kupon: 2.55%
    • Ilustrasi: Kalau BI Rate naik jadi 6.5%, maka kupon yang diterima (6.5+2.55) 9.05%. Kalau BI Rate turunjadi 4.5%, maka kupon tetap 8.05%

Sudah jelas kah?

Ohiya, SBR004 ini udah nggak bisa ya. Kalau mau info mengenai Obligasi pemerintah lainnya, bisa di cek di website kemenkeu kok. Atau pantengin info dari Jouska juga bisa.. hehe.

Reksadana

Nah sekarang ganti pembahasan. Masih ketika bekerja, saya mengalami guncangan finansial yang membuat saya merasa saya harus lebih banyak belajar mengenai investasi dan finansial. Kemudian saya mengenal berbagai macam produk investasi selain Deposito, seperti Emas, Mata Uang, Reksadana, Obligasi, hingga Saham. Emas dan Mata Uang sudah sering saya dengar sih, tapi kok rasanya saya kurang sreg ya dapat keuntungannya pas Rupiah lagi melemah.

Sebenarnya saya tertarik banget untuk investasi Saham, tapi belum ngerti 😦 (dan sepertinya saya terlalu sibuk malas untuk belajar)

Akhirnya setelah baca-baca lagi, saya penasaran dengan sesuatu yang lebih berisiko tapi nggak berisiko-berisiko amat juga (ini maunya apa sih sebenernya.. haha).

Jadi  menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksadana ini adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Lebih jelasnya, reksadana ini adalah sarana investasi untuk orang yang modalnya kecil dan belum terlalu mengerti mengenai investasi, karena nanti uang yang kita investasikan akan diatur oleh manajer investasi, bisa sebagian ke obligasi, ke mata uang, ke saham, dll. Nah diaturnya kemana aja nih sama si manajer investasi? Kita bisa pilih jenis-jenis reksadananya. Itu juga akan menentukan besar risiko dan besar return-nya. Tentunya secara teori, jika kita ingin return yang lebih besar, harus berani untuk mengambil risiko yang lebih besar juga.

Ini jenis-jenis reksadana (sumber IDX):

Reksadana Pasar Uang

Dana diinvestasikan ke instrumen pasar uang seperti obligasi atau deposito yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Jadi cenderung rendah risiko.

Reksadana Pendapatan Tetap

Dana diinvestasikan minimal 80% ke obligasi (bisa surat utang negara atau surat utang perusahaan) yang jatuh temponya lebih dari setahun. Risiko lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang tapi masih rendah risiko.

Reksadana Campuran

Dana diinvestasikan dalam berbagai jenis, campuran antara pasar uang, obligasi, dan saham. Risiko sedang.

Reksadana Saham

Dana diinvestasikan minimal 80% ke saham. Risiko jenis ini paling tinggi diantara yang lain, namun kemungkinan return-nya pun paling tinggi.

Apa saja sih produk reksadana yang ada di Indonesia? Saya biasa lihat di Infovesta untuk jenis-jenis produk reksadana dan performanya. Saya sendiri buka reksadana campuran. Alasannya cukup tidak berdasar sebenarnya, karena saya ingin sebuah investasi yang ada risikonya tapi tidak mau terlalu berisiko.

Oh iya, saya ada tips untuk meminimalisasi risiko ketika berinvestasi di reksadana. Tips tersebut saya dapat dari buku Prita Ghozie yang berjudul “Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya”. Caranya adalah: mencicil investasi. Jadi, karena harga unit reksadana tiap bulan berubah-ubah, instead of kita membeli unit di satu waktu dalam jumlah besar, ada baiknya kita mencicil per bulan pembelian unitnya.

Begini ilustrasinya:

Beli reksadana di bulan Januari, saat bulan Agustus butuh uang untuk mencairkan

Beli sekali waktu

Setor
Bulan Jumlah Pembelian NAB/unit Unit
January  IDR             8,000,000.00  IDR        3,245.00 2465.33
Mencairkan
Bulan Jumlah Unit NAB/unit Jumlah uang
September 2465.33  IDR        3,023.00  IDR  7,452,692.59

Mencicil Reksadana

Setor
Bulan Jumlah Pembelian NAB/unit Unit
January  IDR             1,000,000.00  IDR        3,245.00 308.17
February  IDR             1,000,000.00  IDR        3,300.00 303.03
March  IDR             1,000,000.00  IDR        3,401.00 294.03
April  IDR             1,000,000.00  IDR        3,211.00 311.43
May  IDR             1,000,000.00  IDR        3,123.00 320.20
June  IDR             1,000,000.00  IDR        3,034.00 329.60
July  IDR             1,000,000.00  IDR        3,110.00 321.54
August  IDR             1,000,000.00  IDR        3,044.00 328.52
TOTAL  IDR             8,000,000.00 2516.52
Mencairkan
Bulan Jumlah Unit NAB/unit Jumlah uang
September 2516.52  IDR        3,023.00  IDR  7,607,439.96

Dari ilustrasi di atas, mencicil reksadana dapat mengurangi kerugian sekitar 150 ribu. Lumayan kan 🙂

Sekian dulu informasi mengenai investasi rendah risiko untuk pemula. Ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi saya. Feel free to ask or discuss yaa 🙂

Semoga bermanfaat!

Salam,

Nab